Diabetes mellitus sering disebut sebagai penyakit gula atau penyakit kencing manis di masyarakat. Diabetes merupakan penyakit dengan sekumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan gula darah (glukosa) melebihi nilai normal. Sebagian besar zat gizi dalam makanan akan dirubah menjadi glukosa saat diserap memasuki tubuh kita. Glukosa akan menjadi sumber energi cepat bagi sel-sel tubuh. Glukosa akan dibantu insulin yang diproduksi oleh pancreas untuk memasuki sel-sel tubuh. Jika anda memiliki diabetes artinya tubuh anda tidak memiliki cukup insulin atau tidak bisa menggunakan insulin yang diproduksinya sehingga menyebabkan kadar gula di dalam darah menjadi tinggi.
Epidemiologi Diabetes
Diabetes mellitus menjadi ancaman serius bagi masa depan kesehatan Indonesia sebab saat ini Indonesia menempati urutan ketujuh negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia. Persentase penderita diabetes di Indonesia saat ini sekitar 2,1% (Riskesdas 2013) meningkat dari 1,1% (Riskesdas 2007). Prevalensi penderita diabetes semakin meningkat sesuai pertambahan umur.
Gejala Diabetes
Penderita diabetes mengeluhkan mengalami beberapa gejala, namun beberapa orang mengalami gejala yang tidak khas sehingga penyakit ini terlambat terdiagnosis. Beberapa gejala diabetes yang sering dikeluhkan antara lain:
- rasa haus berlebihan (polidipsi)
- sering kencing (poliuri) terutama malam hari
- berat badan turun dengan cepat
- keluhan merasa lemah, lelah dan capek
- kesemutan pada tangan dan kaki
- gatal-gatal
- penglihatan kabur
- impotensi
- luka sulit sembuh
- keputihan
- penyakit kulit akibat jamur di area bawah lipatan kulit
- pada ibu hamil cenderung melahirkan bayi besar dengan berat badan ≥ 4 kg
Diagnosis Diabetes
Diagnosis diabetes ini meliputi:
- Diagnosis diabetes mellitus
- Diagnosis komplikasi diabetes mellitus
- Diagnosis penyakit penyerta
- Pemantauan pengendalian diabetes
Tipe Diabetes
Diabetes paling sering yaitu diabetes tipe 1 dan 2. Diabetes yang lain adalah diabetes insipidus, diabetes gestasional dan keadaan pre-diabetes.
Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 ini dulu sering disebut sebagai insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) atau juvenile diabetes. Diabetes tipe 1 meliputi 5% dari seluruh penderita diabetes. Diabetes tipe 1 ini:
- Disebabkan oleh proses autoimun yang merusak sel pembuat insulin di pancreas sehingga produksi insulin semakin berkurang
- Penyakit tidak menular yang paling banyak jumlahnya di negara maju
- paling sering terjadi pada orang berumur kurang dari 30 tahun, namun bisa terjadi di umur berapa pun
Diabetes tipe 1 ini tidak bisa disembuhkan namun bisa sukses dikelola dengan penyuntikan insulin, terapi nutrisi dan olahraga.
Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 dulu disebut sebagai non insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) atau diabetes pada orang dewasa. Diabetes tipe 2 merupakan yang paling banyak jumlah penderitanya, meliputi 90%-95% keseluruhan kasus diabetes. Diabetes tipe 2 ini merupakan penyakit yang timbul akibat gaya hidup. Sering dialami oleh orang yang kurang beraktivitas, malas berolahraga, mengalami kegendutan dengan pola makan yang biasanya kurang sehat.
Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional ini merupakan tipe diabetes yang hanya muncul pada wwanita hamil. Jika kehamilan berakhir biasanya akan menghilang. Diabetes gestasional jika tidak diobati akan menyebabkan masalah pada ibu juga bayi. Diabetes gestasional meliputi 2% – 10% dari keseluruhan kehamilan. Diabetes gestasional menjadi faktor risiko diabetes tipe 2 pada penderitanya.
Pre-diabetes
Kondisi pre-diabetes merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah diatas normal namun belum mencapai kadar yang menyebabkan diabetes. Pre-diabetes tidak memiliki gejala khas. Faktor risiko pre-diabetes antara lain obesitas, merokok, penyakit jantung, sindroma polikistik ovarii, dan tekanan darah tinggi. Tanpa terapi, satu dari tiga penderita pre-diabetes ini akan mengalami diabetes tipe 2.
Diabetes Tipe Lain
Diabetes tipe ini muncul pada sindroma genetik tertentu, operasi, pengobatan, malnutrisi, infeksi dan penyakit lain. Tipe ini meliputi 1% – 5% dari keseluruhan kasus diabetes.
Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus ditandai dengan rasa haus yang ekstrim berlebihan dan volume kencing yang sangat banyak. Kondisi ini disebabkan oleh defisiensi vasopressin. Pada kondisi berat bahkan penderita bisa kencing hingga 30 liter sehari. Tanpa terapi kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi yang berbahaya, bahkan koma akibat tingginya konsentrasi garam mineral dalam tubuh, terutama natrium.
Faktor Risiko Diabetes
Beberapa kondisi berikut ini meningkatkan kemungkinan terjadinya diabetes, yaitu:
- Obesitas atau kegemukan
- Memiliki riwayat keluarga dengan orang tau dan saudara yang sakit diabetes
- Ras: African American, Indian, Asian American, Pasific Islander atau Hispanic American/Latin
- Memiliki diabetes gestasional atau pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kg
- Memiliki tekanan darah 160/90 mmHg atau lebih
- Memiliki kadar kolesterol abnormal dengan kadar trigliserida tinggi dan HDL rendah
- Jarang bergerak dan berolahraga kurang dari 3 kali dalam seminggu
- Merokok
- Pola makan tidak sehat dengan diet tinggi lemak jenuh dan rendah serat
Setiap orang yang berumur 45 tahun ke atas sebaiknya mengecek kemungkinan diabetes ke dokter keluarga. Terutama jika gendut. Jika anda berumur di bawah 45 tahun namun gemuk serta memiliki satu atau lebih faktor risiko di atas sebaiknya mengecek kemungkinan diabetes ke dokter keluarga.
Komplikasi Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi akan merusak sel dan organ tubuh sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi diabetes antara lain:
- Kerusakan ginjal (nefropati)
- Kerusakan mata (retinopati)
- Kerusakan saraf (neuropati)
- Penyakit jantung, stroke dan penyakit vaskuler lain
- Gangguan seksual
- Infeksi dan ulkus kaki akibat permasalahan sirkulasi dan kerusakan saraf
Pengobatan Diabetes
Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan diabetes. Pengobatan saat ini ditujukan untuk mengontrol kadar gula darah sehingga melindungi dari terjadinya komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Manajemen pengobatan bergantung pada tipe diabetes, secara umum:
- Terapi insulin baik dengan injeksi maupun insulin pump
- Mengatur pola diet sehingga asupan makan sesuai dengan insulin dan olahraga
- Memperbanyak konsumsi karbohidrat kompleks yang lebih lambat dilepas menjadi glukosa seperti buah dan kacang-kacangan
- Monitor kadar glukosa
- Aktivitas fisik dan olahraga rutin
- Meminum obat sesuai anjuran dokter
- Mengatur berat badan supaya dalam rentang ideal
- Berhenti merokok
- Rajin cek kesehatan termasuk screening komplikasi
Pasien dengan diabetes tipe 1 membutuhkan pengobatan insulin untuk bertahan hidup. Pasien dengan diabetes tipe 2 membutuhkan perubahan gaya hidup, makan sehat, rajin olahraga dan meminum obat secara teratur supaya tetap sehat dan mencegah komplikasi. Pasien pada kondisi prediabetes jika ditangani dengan baik memiliki kesempatan besar untuk mengurangi risiko terjadinya diabetes tipe 2. Diabetes bukanlah halangan untuk menikmati hidup selama Anda bekerja sama dengan baik bersama tim medis. Memiliki diabetes memang terasa sebagai beban yang berat sehingga dukungan keluarga akan sangat membantu.
Belum terlambat untuk merubah gaya hidup. Adopsi gaya hidup sehat akan membantu Anda menjaga kestabilan kadar gula darah dan tetap aktif menjalani aktivitas harian. Rajin bergerak dan olahraga. Jaga postur tubuh supaya dalam rentang berat badan ideal. Jaga pola makan dengan memilih makanan sehat. Gunakan obat sesuai anjuran dokter. rajin cek kadar glukosa secara rutin. Segera konsultasikan ke dokter jika merasa tertekan, berpikiran negatif atau badan terasa sakit. Bergabung dengan kelompok pendukung diabetes di lingkungan akan sangat membantu.
Pencegahan Diabetes
Seiring meningkatnya beban terkait penyakit diabetes ini membuat para ahli terus melakukan penelitian untuk mencari cara menyembuhkan diabetes. Beberapa pendekatan yang masih dalam tahap penelitian ini diantaranya:
- Transplantasi pancreas
- Transplantasi sel islet pancreas yang memproduksi insulin
- Usaha menumbuhkan pancreas buatan
- Manipulasi genetik untuk menciptakan sel yang bisa memproduksi insulin
Namun, proses penelitian masih sangat panjang dan membutuhkan waktu sebab ada banyaknya tantangan seperti mencari cara untuk mengatasi penolakan dari sistem imun, menemukan sel yang tepat, menjaga sel tetap hidup dan lain-lain.
Sehingga pencegahan terjadinya diabetes terutama diabetes tipe 2 ini masih menjadi pilihan yang terbaik. Diabetes bisa dicegah atau diperlambat kemunculannya dengan gaya hidup yang sehat seperti:
- Mencegah kegemukan, obesitas dan penumpukan lemak di area pinggang
- Aktif bergerak dan rajin berolahraga
- Makan makanan sehat dengan pola makan yang baik. Hindari makanan tinggi-gula, tinggi-lemak atau rendah serat.
- Hindari merokok
- Mengontrol kadar gula darah dan cek kesehatan secara umum dengan teratur