Hipertensi merupakan pembunuh dalam diam, “silent killer”. Sebagian besar orang merasa baik-baik saja meskipun memiliki penyakit tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun. Kondisi ini disebabkan karena organ-organ tubuh beradaptasi menyesuaikan tekanan darah yang lebih tinggi dari normal. Namun, hal ini justru berbahaya sebab tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol akan merusak organ-organ tubuh tersebut meskipun penderita tidak merasakan gejala yang berarti.
Beberapa penderita penyakit tekanan darah tinggi terkadang mengeluhkan sakit kepala, nafas pendek atau mimisan, namun gejala ini bukanlah gejala spesifik dan biasanya baru akan terjadi ketika tekanan darah sudah sangat tinggi atau dalam kondisi berbahaya.
Pada awalnya organ tubuh akan beradaptasi terhadap kondisi tekanan darah tinggi. Namun adaptasi tubuh tersebut ada batasnya. Organ tubuh bisa bermasalah serius akibat mendapat tekanan darah tinggi terus-menerus. Tekanan darah tinggi selama periode waktu tertentu akan berisiko menyebabkan banyak penyakit, diantaranya:
- Serangan jantung
- Gagal jantung
- Kerusakan ginjal
- Stroke
Tekanan darah tinggi akan melukai dinding pembuluh darah kemudian membuatnya semakin keras serta semakin berat untuk memberikan kompensasi. Akibatnya pembuluh darah menjadi kurang elastis yang menyebabkan aliran darah semakin sulit sehingga pasokan darah ke organ tubuh menjadi menurun. Aliran darah yang menurun bisa menyebabkan jantung kekurangan pasokan oksigen sehingga mengalami gejala nyeri dada akibat angina. Aliran darah yang berkurang ini juga bisa menyebabkan jantung mengalami sumbatan akibat pembentukan gumpalan darah akibatnya otot jantung bisa mati dan terjadilah serangan jantung. Jantung akan bekerja terlalu keras hingga pada puncaknya tidak sanggup lagi memompa darah ke organ tubuh sehingga terjadi gagal jantung.
Tekanan darah tinggi juga bisa menimbulkan gangguan aliran darah ke otak sehingga berisiko terjadi sumbatan ataupun sebaliknya perdarahan otak pada kasus stroke. Stroke akan mengakibatkan sel otak mati akibat kekurangan oksigen sehingga menimbulkan kecacatan seperti gangguan bicara, bergerak, kehilangan kemampuan melakukan aktivitas dasar bahkan kematian. Penyakit hipertensi juga bisa merusak ginjal mengakibatkan gangguan fungsi ginjal, penyakit ginjal kronis hingga gagal ginjal.
Tanda Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mm Hg atau lebih, atau tekanan darah diastolik 90 mm Hg, atau orang yang memiliki tekanan darah normal namun mengkonsumsi obat antihipertensi.
Berdasarkan rekomendasi the Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), klasifikasi tekanan darah pada orang berusia 18 tahun ke atas sebagai berikut:
- Normal: tekanan darah sistolik kurang dari 120 mm Hg, tekanan darah diastolik lower than 80 mm Hg
- Prehipertensi: tekanan darah sistolik 120-139 mm Hg, tekanan darah diastolik 80-89 mm Hg
- Stage 1: tekanan darah sistolik 140-159 mm Hg, tekanan darah diastolik 90-99 mm Hg
- Stage 2: tekanan darah sistolik 160 mm Hg atau lebih, tekanan darah diastolik 100 mm Hg atau lebih.