Pabrik Maklon Herbal Almanar Herbafit

almanarherbafit@gmail.com  | +62 812 1553 2000

logo almanar

Jasa Maklon Herbal BPOM Al Manar Herbafit

CABAI JAWA

Cabai jawa (Piper retrofractum Vahl) adalah jenis rempah yang masih berkerabat dengan lada dan kemukus, termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Nama lainnya adalah cabai jamucabe jawa atau cabai saja, meskipun penyebutan terakhir ini akan rancu dengan cabai yang sekarang lebih populer, Capsicum annuum. Nama daerah lain adalah cabai solak (Madura) dan cabia (Sulawesi).

Afrodisiak berasal dari nama Aphrodite, dewi kecantikan, cinta, dan seks dalam mitos Yunani. Afrodisiak adalah semua bahan (obat dan makanan) yang dapat membangkitkan gairah seksual (Pallavi et al., 2011). Cabe jawa merupakan salah satu tanaman yang mempunyai potensi sebagai afrodisiak. Ekstrak cabe jawa mengandung senyawa-senyawa yang di duga mempunyai efek afrodisiak. Cabe jawa digunakan sebagai afrodisiak karena mempunyai efek androgenik dan anabolik (Sa’roni et al., 1989). Ekstrak cabe jawa dosis 3,75 mg yang diberikan pada anak ayam mempunyai respon yang tidak berbeda nyata dengan pemberian metiltestosteron dosis 500 μg/100 gram BB (Wahjoedi et al., 2004). Ekstrak cabe jawa juga dapat meningkatkan kadar testosterone pada pria hipogonad (Moeloek et al., 2009)

Cabe jawa secara empiris digunakan oleh masyarakat sebagai analgetik, antipiretik, mencegah mulas, stimulansia, sakit gigi, lemah syahwat, dan lain-lain (Nuraini, 2003; Dalimarta, 1999; Muslisah,2001). Kandungan minyak atsirinya berefek sebagai antibakteri, rasa pedas piperinnya menghangatkan dan melancarkan peredaran darah serta menyegarkan (Supriyadi, 2001). Selain itu piperin juga mempunyai efek antiinflamasi dan antiartritis (Bang et al., 2009), efek antidepresan (Li et al., 2007), antikonvulsan dan relaksasi otot (Pei, 1983).

Penelitian Dwiprastyo (2010) menunjukkan bahwa fraksi tak larut nheksana ekstrak etanolik cabe jawa berefek afrodisiak sementara fraksi n-heksananya tidak berefek. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi piperin dari fraksi tak larut nheksana ekstrak etanolik cabe jawa dan melihat pengaruh dari piperin dan fraksi tak larut n-heksana bebas piperin terhadap perilaku seksual tikus jantan. Dosis yang diberikan pada tikus adalah dosis dari penelitian Ikawati (2007) yaitu 500 mg/kg BB dikalikan rendemen hasil fraksinasi dan isolasi

Sumber :  Siti Muslichah, Dosen Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi unej,  potensi afrodisiak kandungan aktif buah cabe jawa (piper retrofractum vahl) pada tikus jantan galur wistar

 

Leave a Comment