Pabrik Maklon Herbal Almanar Herbafit

Reviewer : Prof. Dr. Wahyono SU., Apt

Manusia telah memanfaatkan bahan-bahan alam dari tanaman, baik sebagai obat yang dikenal sebagai obat tradisional sejak dahulu kala, atau di isolasi menjadi bahan baku obat. Akhir-akhir ini muncul kebangkitan kembali minat untuk menggunakan bahan obat alam di banyak negara. Fenomena ini menuntut kita untuk melakukan kajian yang lebih mendalam dan sungguh-sungguh tentang peranan dari bahan obat dari tanaman , agar penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Salah satu tumbuhan yang perlu mendapat perhatian dan dikembangkan sebagai obat baru adalah tumbuhan Clerodendron serratum nama lain sirgungu/sanggugu (Jawa), kertase/pinggi tosek (Madura) sinar baungkudu (Batak Toba), tinjau handak (Lampung) dan san tai hong hua (China). Tumbuhan perdu suku Verbenaceae ini sudah lama dikenal oleh  masyarakat sebagai obat tradisional terutama oleh masyarakat di daerah Imogiri, Yogyakarta untuk gurah. Gurah atau istilah awamnya membersihkan dan pada awal mulanya digunakan oleh para santri, dalang atau sinden untuk memperoleh suara yang jernih. Perkembangan selanjutnya  gurah ini terbukti dapat menyembuhkan  beberapa penyakit seperti serak, batuk berdahak asma (sesak napas) yang kemungkinan adanya hubungan peradangan di daerah tenggorok. Praktek gurah ini sudah berkembang diseluruh Indonesia dengan memanfaatkan kulit akarnya. Pada umumnya bagian yang digunakan adalah sari atau ekstrak air dan pemakaiannya dengan jalan diteteskan ke hidung penderita, dengan demikian masih diperlukan bantuan orang lain (umumnya para peng-gurah). Selanjutnya pasien diharuskan telungkup dengan tujuan agar lendir keluar dari mulut dan hidung. Memang dengan bentuk cairan ini masih dirasa kurang praktis karena diperlukan bantuan penggurah.  Saat ini di pasaran sudah beredar ekstrak kulit akar sirgunggu yang dikemas dalam bentuk kapsul namun masih dipertanyakan efektivitasnya.

Penelitian terhadap kulit akar tumbuhan sirgunggu yang tumbuh di daerah Giriloyo, Imogiri, telah dilakukan ternyata mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antiinflamasi. Senyawa yang bertanggung jawab terhadap khasiat inflamasi tersebut termasuk golongan flavonoid, yaitu 3’, 4’ dihidroksi flavonol (Wahyono1), 2002). Selain itu ektrak etanol kulit akar tumbuhan sirgunggu ini juga berkhasiat sebagai trakeospasmolitik (melonggarkan jalan napas), yaitu pengaruh relaksasi pada otot polos trakea marmut yang sebelumnya diberi spasmogen metakolin (Wahyono2), 2004). Khasiat sebagai antibakteri Staphylococcus betahaemolyticus, yaitu salah satu jenis bakteri yang bertanggung jawab terhadap radang tenggorok, juga ditunjukkan pada ekstrak etanol dari kulit akar sirgunggu ini (Wahyono4), 1997). Sari dalam air dari kulit akar sirgunggu ini juga berkhasiat sebagai pengencer lendir (mukolitik), makin tinggi konnsentrasinya makin besar pengaruh pengencerannya (Wahyono3), 1998).

Dari pemakaian yang turun temurun oleh penggurah serta penelitian yang telah dilakukan memang sirgunggu mendukung penggunaannya sebagai pengencer lendir yang disebabkan oleh infeksi maupun asma.

Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan bahwa senyawa yang ada di dalam tanaman sangat bervariasi tergantung banyak hal, seperti,.

  1. Lokasi tumbuhan asal : merupakan faktor eksternal, yaitu lingkungan interaksi tumbuhan dengan energi (cuaca, temperatur, cahaya) dan materi (air, senyawa organik dan anorganik).
  2. Periode pemanenan : faktor ini merupakan dimensi waktu dari proses kehidupan tumbuhan terutama metabolisme sehingga memerlukan jumlah kandungan aktif.
  3. Penyimpanan bahan tumbuhan : merupakan faktor eksternal yang dapat diatur karena dapat berpengaruh pada stabilitas bahan serta adanya kontaminasi.
  4. Umur tumbuhan dan bagian mana yang digunakan apakah akar, batang atau daun.

 

Pustaka :

Wahyono1) , 2004, Isolasi dan karakterisasi senyawa yang berkhasiat trakeospasmolitik   dari kulit akar  senggugu (Clerodendron serratum Spreng),  Laporan Penelitian, Proyect Grant Que Project Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Wahyono2) , 2002, Isolasi senyawa aktif dari  kulit akar Clerodendron serratum Spreng yang berkhasiat sebagai antiinflamasi, Laporan Penelitian,  Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Wahyono3) , 1998, Isolasi senyawa bioaktif dari kulit akar dan kulit batang Clerodendron serratum Spreng  yang berkhasiat sebagai mukolitik, Laporan Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Wahyono4) , 1997, Isolasi senyawa utama dari  kulit akar Clerodendron serratum serta daya antibakteri terhadap Staphylococcos betahaemolyticus,Laporan Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

sumber : http://mipto.farmasi.ugm.ac.id/review-penelitian-151-suara-merdu-berkat-gurah.html

Leave a Reply